Thursday, June 20, 2013

Chanoyu (茶の湯) - Upacara Minum Teh

Chanoyu (茶の湯) secara kata harafiah berarti "Air panas untuk teh", namun selama bertahun-tahun disebut sebagai "Japanese Tea Ceremony" dimana seni Jepang seseorang fokus mempersiapkan dan melayani semangkuk teh dengan hati yang murni.

Sejarah Chanoyu (茶の湯)
Datang pertama kali ke Jepang dari China dengan agama Buddha pada abad ke-6, yang dibawa pulang oleh pendeta Eisai (1141-1215) dari Cina, pendiri sekte Rinzai Zen Buddhisme di Jepang. Dibawalah teh bubuk dan biji teh dan benihnya ditanam oleh rekannya pendeta Myoe (1173-1232) di kuil Kozanji di perbukitan sebelah Barat Laut dari Kyoto. Master Teh, Sen Rikyu (1522 - 1591), mengembangkan wabicha atau gaya teh yang mencerminkan rasa yang sederhana dan tenang yang diajarkan dan dipraktekkan di Jepang maupun di seluruh dunia saat ini.

4 Prinsip Chanoyu (茶の湯):
1. Wa (和) yang berarti "Keharmonisan"
2. Kei (敬) yang berarti "Kehormatan"
3. Sei (清) yang berarti "Kemurnian"
4. Jaku (じゃく) yang berarti "Ketenangan"

Empat-empat prinsip ini dipelajari dan harus dijiwai oleh para pelajar Chanoyu dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Chashitsu (茶室)

Equipment of Chanoyu


Pembelajaran Chanoyu tidaklah mudah, jika seseorang ingin mendalami Chanoyu, orang tersebut harus menerapkan empat prinsip Chanoyu terlebih dahulu hingga 1-2 tahun lamanya yang dapat dipelajari di Jepang dimana nantinya akan diberikan sertifikat yang bukan sembarangan. 

No comments:

Post a Comment